Hari
Minggu kemarin kami melayat akan salah satu saudara kami yang sudah
lama kami tidak pernah bertemu. Satu hal yang membuat kami terkejut
adalah mendengar bahwa dia sudah sekian tahun (15 – 20 tahun) mengidap
kanker payudara sampai pada hari Jumat kemarin dia meninggal.
Yang membuat kami sangat kagum
adalah selama bertahan melawan penyakitnya tersebut almarhumah tetap
setia melayani pekerjaan Tuhan sampai segala pelosok Indonesia. Dengan
team nya almarhumah mewatarkan Kabar Baik itu.
Ditengah ibadah kedukaan
tersebut dikisahkan akan semangat dan perjuangannya dalam pelayanan
penginjilan. Kami mengetahui bahwa dalam setiap pemberitaannya
karunia-karunia Roh Kudus selalu mendampinginya. Almarhumah datang dari
gereja Protestan namun dalam setiap pelayanannya Kuasa Roh Kudus
menyertainya. Satu kesaksian kecil yang pernah dia ceritakan kepada kami
adalah saat pelayanan ibadah di Bekasi . Di saat ibadah berlangsung
almarhumah bernubuat dan berkata kira-kira demikian ” Jangan takut
saudara-saudaraku bahwa akan datang orang banyak menyerang akan tempat
ini……” Dan memang benar beberapa saat kemudian sekumpulan orang banyak
datang mau menyerang akan tempat ibadah tersebut. Namun yang terjadi
adalah beberapa orang dari mereka saat masuk ke ruangan
tersebut tiba-tiba terjatuh dan tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
Almarhumah mengangkat kedua tangannya menyakatakan akan Kuasa Allah yang
sedang bekerja.
Kesaksian lain adalah saat
almarhumah dengan tiba-tiba menelpon akan ibu saya untuk jangan keluar
rumah karena akan ada hujan dan badai akan datang, dan memang benar
beberapa saat kemudian hujan besar tersebut datang.
Tuhan memakai almarhumah dengan karunia-karunia tersebut menolong orang-orang lain.
Kita mungkin akan heran mengapa
seseorang anak Tuhan yang selama hidupnya mengalami mujizat Tuhan,
menolong orang lain, menyembuhkan orang lain namun dirinya sendiri
mengidap suatu penyakit dan meninggal di usia 58 tahun. Sepertinya ini
tidak “make sense”.
Tuhan kita Yesus Kristus, Rasul
Paulus, Petrus dan lain sebagainya adalah orang-orang yang selama
pelayananNya mengadakan tanda-tanda mujizat namun mati sebagai martir
Tuhan, bahkan Paulus menyatakan bahwa dalam dirinya ditaruh semacam duri
dalam tubuhnya.
Apa yang penting disini adalah
baik sakit penyakit, kematian bukanlah sebuah persoalan besar dihadapan
Tuhan namun kehidupan yang berbuah menjadi berkat bagi orang lain..itu
yang Dia sangat pentingkan.
Paulus mengatakan kira-kira demikian bahwa kalau aku mati itu
sebuah keuntungan namun kalau aku hidup aku menjadi berkat bagi orang
lain. Amin.
0 komentar